MENELADANI PRIBADI RASULULLAH SAW: DARI TEKSTUAL KE ESENSIAL

Bagaimana idealnya cara kita meneladani Rasulillah? Melalui saluran yang mana? Cukupkah hanya melalui pemahaman tekstual Al-Qur`an dan Hadits?

Kenyataannya, penggambaran kelompok-kelompok ummat tentang kepribadian Rasulullah sangat tergantung kepada konstruk berpikir yang dibuat oleh guru/ustadz/ulama yang sering mereka dengar tausiyahnya atau yang jadi mentor mereka. Jika ustadz/mentor menggambarkan Rasulullah sebagai pribadi yang keras dan tegas dalam mendakwahkan agama, maka mereka pun akan mempersepsi Rasulullah sebagai pribadi yang keras dan tegas. Sebaliknya jika ustdaz/mentor menggambarkan Rasulullah sebagai pribadi yang lembut dan bersahaja, maka mereka pun akan mepersepsi beliau sebagai pribadi yang bersahaja. Perlu digarisbawahi, di sinilah akan masuk nilai-nilai ideologis ustadz/mentor yang akan mempengaruhi pendengar atau pengikutnya.

Tidak sedikit contoh bagaimana makna suatu nash Al-Qur`an atau Hadits disesuikan pemahamannya dengan ideologi sang ustadz atau mentor. Contoh, pemahaman tentang relasi muslim dan non muslim. Ustadz yang berideologi bahwa non muslim adalah musuh ---tidak peduli dengan non-muslim yang damai--- maka ayat-ayat yang mengajarkan persaudaraan kemanusiaan akan dipahami dalam konteks permusuhan muslim dan non muslim. Demikian pula ustadz/mentor yang berideologi salafi-ekstrim, maka ia akan melihat bahwa muslim yang berbeda pemahaman dan pengamalan agama dengan dirinya sebagai firqah dhallah (golongan sesat).

Belajar kepada ulama-ulama terdahulu dan ulama sekarang yang mendalam ilmunya, dapat diambil pelajaran bahwa dalam meneladani Rasulullah Saw., perlu memahami inner personality Rasulillah Saw. Cara yang dapat dilakukan adalah berupaya memahami kepribadian Rasulullah berdasarkan perilaku dan tindakan Rasulullah dalam perjalanan episode kehidupan beliau dalam sinaran ide utama yaitu ar-rahman, ar-rahim dan rahmatan lil 'alamin dan khuluqun 'azhim. Dalam hal ini, khususnya bagaimana beliau berinteraksi dan memperlakukan sahabat dan juga orang-orang yang memusuhinya. Jalan untuk mendapatkan pemahaman watak, karakter, dan ciri-ciri kepribadian Rasulillah ini dengan membaca ayat Al-Qur`an, Sunnah dan sirah/sejarah hidup Rasulillah. Perlu digarisbawahi bahwa pembacaan terhadap Al-Qur`an, Sunnah dan sirah dimaksud mesti dalam sinaran ide utama ar-rahman ar-rahim, rahmatan lil 'alamin, dan khuluqun 'azhim. Dengan cara demikian, in sya Allah akan didapatkan pemahaman esensial tentang kepribadian Rasulillah Saw. Dalam lubuk pemahaman yang esensial ini, akan ditemukan bahwa Muhammad Rasulillah Saw., adalah pribadi mulia yang menebarkan rahmat (kasih sayang kepada seluruh lapisan manusia dan alam semesta), dan pribadi yang memiliki akhlak yang agung.

0 comments: