PROBLEM PENELITIAN KUALITATIF KITA: PENGALAMAN MEMBIMBING SKRIPSI DAN TESIS PRODI PAI
Setidaknya ada tujuh problem penelitian kualitatif skripsi dan tesis di kampus kita yang belum juga klir sampai saat ini.
Kedua, problem deskripsi urgensi penelitian pada Latar Belakang Masalah (LBM). Secara umum, cara pandang yang dibangun dalam melihat masalah penelitian selalu gambaran masalah berkonstruksi negatif (masalah problematik). Atau selalu menunjukkan das sein dan das sollen. Pada hal tidak semua masalah penelitian bersifat negatif atau paradok antara das sein dan das sollen. Dalam beberapa kasus yang dihadapi, ada peneliti yang sebetulnya bermaksud mengkaji masalah yang unik (masalah berkonstruksi positif), misalnya pendekatan interdisipliner pembelajaran PAI dan PPKN. Tapi ketika ia mendeskripsikan paragraf-paragraf urgensi penelitian pada bagian akhir Latar Belakang Masalah (LBM), ia terjebak ke dalam bangunan berpikir LBM yang memparadokkan das sein dan das sollen. Mestinya ia menunjukkan konstruksi positif dari keunikan situs/fokus yang jadi temuan awal penelitiannya. Oleh karena itu ia cukup mendeskripsikan keunikan (urgensitas) objek yang akan ditetapkan sebagai fokus penelitian.
Ketiga, ketidakjelasan posisi rumusan masalah dan fokus masalah. Sebenarnya, LBM yang bagus akan berhasil menunjukkan dengan jelas kepada pembaca fokus masalah yang akan diteliti. Itulah sebabnya, ada mazhab penelitian yang berpendapat, jika uraian LBM telah berhasil menunjukkan dengan gamblang fokus penelitian, maka sub Fokus Penelitian tidak penting lagi, karena hanya akan melakukan pengulang-ulangan kalimat yang tidak penting saja. Dan hal ini tentu tidak cocok dengan style bahasa ilmiah yang harus menggunakan kalimat atau uraian yang efektif.
Keempat, deskripsi rumusan masalah yang tidak fokus. Sebagai contoh, seorang mahasiswa meneliti penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI kelas V SDN No. xxx Kota Padangsidimpuan. Dalam sub rumusan masalah ia menuliskan:
1. |
Bagaimana penerapan pendekatan
saintifik pada pembelajaran PAI kelas V SDN No. xxx Kota Padangsidimpuan. |
2. |
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI kelas V SDN No. xxx Kota Padangsidimpuan. |
a. |
Bagaimana langkah dan proses pengamatan
objek pembelajaran PAI kelas V SDN No. xxx? |
b. |
Bagaimana langkah dan proses
menanyakan tentang objek pembelajaran PAI kelas V SDN No. xxx? |
c. |
Bagaimana proses mengumpulkan
informasi dari objek pembelajaran PAI kelas V SDN No. xxx? |
d. |
Bagaimana langkah mengolah atau
menalar informasi yang diperoleh dari objek pembelajaran PAI kelas V SDN No.
xxx? |
e. |
Bagaimana langkah dan proses mengkomunikasikan informasi ilmu pengetahuan pada pembelajaran PAI kelas V SDN No. xxx? |
Sub-sub fokus masalah seperti ini dirumuskan berdasarkan konsep/teori pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Perlu diketahui bahwa langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran itu adalah proses: mengamati, menanyakan, mengumpulkan informasi, mengolah/menalar, dan mengkomunikasikan. |
0 comments: